Minggu, 25 Agustus 2013

Judi bola - Wenger: Arsenal Semakin Berbahaya

0 komentar

Judi bola - Wenger: Arsenal Semakin Berbahaya

Judi bola - Wenger: Arsenal Semakin Berbahaya - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengaku senang terhadap permainan anak asuhnya yang terlihat semakin berbahaya. Penilaian tersebut disampaikan Wenger usai The Gunners berhasil membungkam tuan rumah Fulham 3-1 dalam lanjutan Premier League, Sabtu (24/8/2013).

Meriam London sempat dikritik habis-habisan saat ditaklukkan 1-3 oleh Aston Villa pada pekan pertama. Namun, The Walcott dan kawan-kawan merespon cepat dengan mengalahkan Fenerbahce 3-0 pada putaran pertama play-off Liga Champions.

Arsenal pun benar-benar bangkit setelah mereka meraih kemenangan di Craven Cottage. Lukas Podolski menjadi motor kemenangan Arsenal dengan mencatak dua gol. Sementara satu gol lainnya dikemas oleh Olivier Giroud.

"Kami sangat berbahaya setiap kali kembali menguasai bola. Penampilan yang impresif karena kami sabar dan memiliki kecepatan. Ini hasil positif," jelas Wenger.

"Saya mengubah komposisi tim hari ini karena saya mengistirahatkan Jack (Wilshere). Kami bermain dengan enam bek dan enam pemain yang berkarakter menyerang sehingga kami lebih kuat, Namun, tentunya kami selalu terlihat berbahaya saat menguasai bola," lanjutnya.

Sumber

Selasa, 19 Maret 2013

Owen Pensiun di Akhir Musim

0 komentar

 
Owen Pensiun di Akhir Musim - Musim ini akan menjadi musim terakhir Michael Owen sebagai seorang pesepakbola profesional. Owen telah mengumumkan dirinya akan gantung sepatu pada musim panas nanti.
Owen, yang saat ini berusia 33 tahun, mengumumkan rencananya untuk pensiun ini lewat situs pribadinya, www.michaelowen.com.
"Dengan kebanggaan yang besar, saya mengumumkan niat saya untuk pensiun dari sepakbola profesional pada akhir musim ini."
"Setelah berkembang di Liverpool dan melakoni debut tim utama pada usia 17 tahun, sebelum menjalani masa-masa di Real Madrid, Newcastle United, Manchester United, dan Stoke City, belum lagi mewakili negara saya pada 89 kesempatan, saya merasa sekarang adalah saat yang tepat untuk menutup tirai dalam karier saya."
"Saya sangat beruntung karena karier saya membawa saya ke dalam petualangan yang, seperti banyak pemain muda lain di awal kariernya, awalnya hanya bisa saya impikan."

"Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan luar biasa yang saya terima dari para manajer, para pelatih, teman-teman pemain, staf, suporter, dan sponsor pribadi saya. Saya ingin berterima kasih kepada masing-masing dari mereka atas peran besar yang sudah mereka mainkan dalam membantu saya mencapai puncak dari profesi saya."

"Yang paling penting, saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya. Untuk istri saya yang cantik Louise, atas cinta dan dukungannya yang terus-menerus dalam karier saya yang naik turun, dan karena telah memberi saya hadiah paling berharga, anak-anak kita."

"Untuk ibu saya yang selalu menghilangkan beban dari frustrasi saya dan menjaga keluarga kita tetap hangat, sebuah sifat yang membentuk fondasi kesuksesan saya. Dedikasinya kepada saya dan saudara-saudara saya tidak terukur. Saya ingin berterima kasih kepada Terry, Andy, Karen, dan Lesley yang begitu memahami dan menciptakan lingkungan yang sempurna untuk tumbuh."

"Terakhir tapi bukan paling akhir, ayah saya. Kita melakukannya, teman lama saya! Dari taman lokal yang membeku ke meneror bek-bek terbaik di dunia di level terbesar. Saya tak bisa melakukannya tanpa Anda."

Owen mengawali kariernya dari akademi Liverpool dan meraih kesuksesan besar di klub tersebut. Dia semusim mampir di Real Madrid, sebelum kembali ke Inggris dan membela Newcastle United.

Sejak di Newcastle itulah, Owen mulai akrab dengan cedera. Dia tak banyak tampil di lapangan karena menghabiskan waktunya di ruang perawatan.

Dari Newcastle, Owen melanjutkan petualangannya ke Manchester United. Situasi belum banyak berubah di MU karena Owen masih dihantui cedera dan tak bisa kembali ke performa terbaik.

Musim ini, Owen sempat terancam tak punya klub. Pemain bernama lengkap Michael James Owen tersebut akhirnya bergabung dengan Stoke City.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca Juga !

Coutinho Soal Adaptasi, Fans, & 'Ayah' Lucas

 

Proses adaptasi Philippe Coutinho di Liverpool berjalan cukup lancar karena berbagai hal. Selain soal gaya permainan sepakbola Inggris, dia juga terbantu keberadaan Lucas Leiva.

Sejak diboyong dari Inter Milan pada bursa transfer Januari lalu, Coutinho memang langsung nyetel dengan Liverpool. Tampil di lima pertandingan, gelandang serang berusia 20 tahun itu bermain impresif dengan sumbangan dua gol dan dua assist.

Menurut Coutinho, pengalamannya bermain di Brasil, Italia, dan Spanyol ikut membantu proses adaptasinya di Premier League.

"Saya pikir itu sangat positif untuk saya karena saya sudah memiliki pengalaman, bahkan meski saya masih muda," ujar Coutinho di situs resmi Liverpool.

"Saya belum tahu apapun soal sepakbola. Saya masih belajar, tapi bermain di berbagai negara penting dan itu membantu," lanjutnya.

"Saya bermain di Spanyol dan sepakbola di sana lebih cepat daripada di Brasil. Di Italia sedikit lebih mirip dengan di sini dan saya pikir itu juga membantu saya," aku Coutinho.

Seperti halnya pemain asing lain yang baru tiba di Inggris, Coutinho juga mengalami kendala bahasa. Untungnya, ada Lucas yang bisa berbahasa Portugal dan membantunya berkomunikasi.

"Itu sangat membantu. Saya tidak berbahasa Inggris dan saya hanya bisa berbicara dan memahami sedikit bahasa Spanyol," aku Coutinho.

"Lucas berbicara bahasa Portugal dan sudah banyak membantu saya. Dia seperti ayah bagi saya dan itu sangat membantu saya," tuturnya.

"(Luis) Suarez dan Seba (Coates) juga membantu saya. Kalau seseorang ingin mengatakan sesuatu kepada saya, saat mereka ada di sekitar saya, mereka bisa membantu. Jadi, keberadaan mereka sangat penting buat saya," jelas mantan pemain Vasco da Gama ini.

Selain itu, Coutinho juga makin nyaman di klub barunya karena mendapatkan dukungan yang besar dari Liverpudlian, khususnya tiap kali bertanding di Anfield.

"Anfield adalah stadion yang hebat -- stadion hebat lain di mana saya punya kesempatan untuk bermain untuk klub dengan sejarah besar," ucapnya.

"Fans sangat hebat dan selalu memberikan dukungan mereka. Itu membuat saya sangat senang. Saya sangat tersentuh dengan 'You'll Never Walk Alone'," aku Coutinho.

"Di sini sangat berbeda dibandingkan di Brasil dan Italia. Di setiap pertandingan ada fans, stadion penuh, dan fans bersorak. Di Brasil tidak seperti ini dan di Italia kurang begitu," tambahnya.

"Sangat menyentuh melihat stadion penuh dan semua orang bernyanyi. Itu menyenangkan," simpul Coutinho.
 

Fukuzawa Copyright © 2013 | Admin By